Minat investor SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Indonesia masih menghadapi tantangan. Meski banyak investor dari China, Eropa, hingga Australia menunjukkan ketertarikan, realisasi investasi terhambat oleh rendahnya penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).
Menurut Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiart menjelaskan penjualan BEV di Indonesia sepanjang tahun 2024 hanya mencapai 43.188 unit, atau sekitar 4,98% dari total penjualan mobil nasional sebanyak 865.723 unit.
“Investor SPKLU ini berpikir ulang karena jumlah kendaraan listrik yang beredar masih sangat kecil. Mereka khawatir investasi besar-besaran tidak sebanding dengan potensi pengguna,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Jongkie juga menambahkan bahwa jumlah kendaraan listrik yang beroperasi dalam lima tahun terakhir hanya sekitar 71.378 unit. Dengan angka tersebut, investor mempertanyakan jumlah pengguna yang akan mengisi daya di SPKLU setiap hari.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiyani Dewi, tetap optimis. Ia menyatakan bahwa penjualan kendaraan listrik terus mengalami pertumbuhan seiring dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan harga kompetitif.
“Pilihan kendaraan listrik semakin banyak, dengan harga di kisaran Rp300-400 juta yang lebih sesuai dengan daya beli masyarakat. Saya yakin, jika permintaan terus meningkat, harga BEV akan semakin terjangkau, dan SPKLU juga akan tumbuh,” kata Eniya di Jakarta, Kamis (16/1).
Ia percaya bahwa peningkatan penjualan EV akan memicu gelombang investasi baru di sektor SPKLU. “Ketika kendaraan listrik makin diminati, otomatis kebutuhan SPKLU akan meningkat, dan investor pasti akan datang,” tambahnya soal minat investor SPKLU.
Keberadaan SPKLU yang masih terbatas menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat ragu untuk membeli kendaraan listrik. Sementara itu, rendahnya permintaan BEV juga memperlambat pertumbuhan SPKLU.
Dengan upaya pemerintah meningkatkan literasi dan insentif terkait kendaraan listrik, diharapkan sinergi antara permintaan EV dan keberadaan SPKLU akan segera terwujud, menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif bagi investor SPKLU.
Demikian informasi seputar minat investor SPKLU di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Helfordriver.Org.