Investasi EBT (energi baru terbarukan) semakin menjadi sorotan di Jawa Barat, menandai minat yang meningkat dari para investor. Namun, dibalik potensi yang menjanjikan, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi untuk mengoptimalkan sektor ini.
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Deni Rusyana mengungkapkan bahwa sektor pengelolaan sampah menjadi energi dan energi terbarukan dari perairan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), menjadi incaran banyak investor.
Namun, untuk memastikan kesuksesan investasi EBT di sektor ini, diperlukan kepastian offtaker dari produk yang dihasilkan. Misalnya, dalam teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) dan proses Waste to Energy (WtE), kerja sama dengan PLN menjadi langkah krusial.
Untuk menghadapi tantangan ini, pihak terkait akan mendorong pelaksanaan feasibility study (FS) dan menganalisis potensi penjualan secara menyeluruh. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan kepada investor terkait potensi bisnis yang ada di Jawa Barat.
DPMPTSP akan berperan sebagai pusat informasi yang handal bagi para investor yang tertarik berinvestasi di Jawa Barat. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai potensi investasi di daerah tersebut, serta menggambarkan keunggulan yang dimiliki Jawa Barat sebagai tujuan investasi.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Cucu Sutara menegaskan bahwa investasi EBT Jawa Barat memiliki beragam keunggulan yang menjadikannya destinasi investasi yang menarik. Salah satu keunggulan utamanya adalah kemudahan dalam perizinan dan ketersediaan informasi yang lengkap.
Dengan capaian investasi yang mencatatkan rekor tertinggi secara nasional, Jawa Barat mendorong investasi di sektor energi baru terbarukan untuk membawa dampak positif bagi lingkungan dan menyerap tenaga kerja baru.
Demikian informasi seputar perkembangan investasi EBT di Jawa Barat. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Helfordriver.Org.