Transisi Energi Indonesia: Seberapa Besar Keterlibatan Perusahaan Swasta?

Pemerintah Indonesia terus mengakselerasi transisi energi Indonesia dengan menyiapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa 60 persen dari target pembangkitan energi terbarukan akan diserahkan kepada pihak swasta atau Independent Power Producer (IPP).

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menjelaskan keterlibatan swasta dalam membangun kapasitas energi terbarukan Indonesia adalah suatu keniscayaan. Namun, ia menyoroti bahwa dalam beberapa tahun terakhir, investasi energi terbarukan kerap meleset dari target yang ditetapkan pemerintah.

“Hal ini harus menjadi bahan evaluasi pemerintah. Saat ini, investasi energi terbarukan di Indonesia kurang menarik dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Thailand,” ujar Fabby dalam wawancara dengan Market Review IDX Channel.

Guna memperbaiki iklim investasi dan menarik lebih banyak investor, Fabby merekomendasikan sejumlah langkah strategis.

Pertama, pemerintah perlu meninjau ulang regulasi yang menghambat investasi transisi energi Indonesia, termasuk kebijakan tarif energi terbarukan dalam Perpres 112/2022. Penyesuaian diperlukan agar lebih sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini, terutama terkait kenaikan suku bunga.

Kedua, PLN harus meningkatkan kemampuannya dalam melakukan lelang terjadwal dan mempercepat proses perjanjian jual beli listrik (PPA). Efisiensi dalam mekanisme ini akan memberikan kepastian bagi investor dan mempercepat realisasi proyek energi terbarukan.

Ketiga, perbaikan struktur tarif listrik PLN menjadi kunci utama. Dengan posisi PLN sebagai pembeli tunggal (single offtaker) listrik di Indonesia, stabilitas keuangan perusahaan ini menjadi faktor krusial dalam menarik investasi.

Dengan berbagai tantangan yang ada, komitmen pemerintah dalam mendorong transisi energi Indonesia perlu diiringi dengan kebijakan yang lebih adaptif dan menarik bagi investor. Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat mempercepat realisasi target energi hijau demi keberlanjutan sektor kelistrikan nasional.

Demikian informasi seputar transisi energi Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Helfordriver.Org.