Proyek Energi: Indonesia Siapkan Pembiayaan Melalui BPI Danantara?

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo membeberkan sejumlah proyek energi yang berpotensi dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Proyek-proyek energi sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 100 gigawatt (GW) pada 2030. Sebanyak 75% dari total kapasitas ini diharapkan berasal dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT), dengan 4,3 GW lainnya berasal dari energi nuklir.

Dalam acara CNBC Economic Outlook 2025, Hashim menyatakan, “75 GW itu diharapkan dari EBT, dan 4,3 GW dari nuklir. Ini adalah langkah besar Indonesia menuju keberlanjutan energi.”

Pemerintah Indonesia telah menjalin pembicaraan dengan sejumlah negara, termasuk Rusia, terkait pengembangan proyek nuklir yang ditargetkan akan mulai beroperasi pada 2032—lebih cepat lima tahun dari rencana semula.

Tidak hanya EBT dan nuklir, pemerintah juga berfokus pada pembangunan pembangkit listrik berbasis gas yang akan menyuplai hingga 22 GW. Beberapa perusahaan besar, seperti BP, ExxonMobil, Inpex, dan Mubadala Energy, diproyeksikan akan terlibat dalam proyek ini.

Proyek-proyek energi tersebut akan mendapat pembiayaan dari pemerintah melalui Danantara, yang berperan sebagai co-investor bersama investor asing dari negara seperti Qatar, Abu Dhabi, China, dan Eropa. “Danantara akan turut menanggung risiko dan bertanggung jawab untuk kesuksesan proyek-proyek energi ini,” tambah Hashim.

Dengan optimisme tinggi, Hashim menyatakan, “Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia berpotensi menjadi superpower energi terbarukan tanpa harus bergantung pada senjata nuklir.”

Sementara itu, pemerintah juga memetakan proyek-proyek hilirisasi mineral seperti nikel dan bauksit yang dapat dibiayai oleh BPI Danantara. Proyek-proyek energi itu diharapkan dapat mempercepat pengembalian dana investasi melalui peningkatan nilai tambah.

Proyek-proyek ini adalah bagian dari gelombang pertama investasi Danantara yang berjumlah US$20 miliar dan akan fokus pada sektor energi, hilirisasi mineral, dan teknologi.

Demikian informasi seputar proyek energi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Helfordriver.Org.