Merah Putih Fund: Peluang Emas Bagi Perusahaan Rintisan di Indonesia

Beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia akan menyuntikkan modal ke dalam perusahaan-perusahaan rintisan yang berpotensi menjadi unicorn melalui Program Merah Putih Fund. Ketua PMO Merah Putih Fund, Eddi Danusaputro mengungkapkan bahwa lima perusahaan pelat merah terlibat dalam pendanaan ini, yaitu Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures dari Telkom Group, BRI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), dan BNI Ventures.

“Dalam kolaborasi ini, kelima perusahaan BUMN akan mengumpulkan dana kelola awal sebesar US$300 juta atau setara dengan Rp4,3 triliun untuk Merah Putih Fund yang akan fokus mendukung perusahaan-perusahaan soonicorns (calon unicorn),” kata Eddi saat Penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund pada tanggal 4 September.

Eddi menjelaskan bahwa terdapat beberapa kriteria utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan rintisan agar memenuhi syarat untuk mendapatkan pendanaan dari Merah Putih Fund. Pertama, perusahaan tersebut harus berasal dari Indonesia. Kedua, perusahaan tersebut harus memiliki fokus dan kedudukan yang kuat di dalam negeri, serta membayar pajak di Indonesia. Selain itu, perusahaan tersebut harus memiliki rencana untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) di Indonesia. Eddi juga menegaskan bahwa Merah Putih Fund tidak terbatas pada sektor tertentu.

Pendanaan tersebut dapat digunakan dalam berbagai sektor, termasuk teknologi, logistik, edutech, dan agritech. Namun, yang menjadi fokus adalah perusahaan-perusahaan rintisan yang memiliki potensi untuk menjadi unicorn di masa depan. Langkah ini menunjukkan komitmen BUMN Indonesia dalam mendukung perkembangan ekosistem perusahaan rintisan di tanah air, serta memacu pertumbuhan ekonomi dan inovasi di berbagai sektor.