BSI Tetap Optimistis Capai Target Meski BRI dan BNI Akan Keluar dari Bank Syariah

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BNI) akan secara perlahan-lahan keluar dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN sedang membuka pembicaraan dengan investor potensial untuk menggantikan posisi BNI dan BRI di BSI. Investor potensial tersebut berasal dari perbankan global sehingga BSI dapat naik menjadi bank berkelas dunia.

BNI hanya menggunakan separuh haknya pada aksi rights issue BSI yang dilakukan pada Desember 2022. Sedangkan BRI tidak menggunakan haknya sama sekali pada aksi penguatan modal tersebut. Kepemilikan saham BNI di BSI pun turun dari 24,85 persen menjadi 23,24 persen. Sementara, kepemilikan saham BRI juga turun dari 17,25 persen menjadi 15,38 persen.

Meskipun demikian, BSI mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun sepanjang 2022 atau tumbuh 40,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba tersebut diiringi dengan peningkatan aset bank dengan kode emiten BRIS yang saat ini mencapai Rp305,73 triliun atau tumbuh 15,24 persen secara tahunan.

Pertumbuhan laba bersih juga didukung oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale. Peningkatan laba bersih juga didorong oleh kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp261,49 triliun yang tumbuh 12,11 persen secara tahunan, serta pembiayaan yang tumbuh 21,26 persen menjadi Rp207,7 triliun.

Peningkatan kualitas pembiayaan dan efisiensi juga turut mendukung pencapaian laba bersih BSI. Dalam kaitannya dengan hal ini, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan bahwa pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan komitmen BSI untuk memberikan pelayanan perbankan yang terbaik bagi para nasabahnya. Dengan keluarnya BRI dan BNI dari BSI, BSI akan mencari investor potensial yang dapat menggantikan posisi mereka.

Hal ini diharapkan akan membantu BSI naik kelas menjadi bank berkelas dunia. Meskipun demikian, BSI tetap optimistis dapat mencapai target-targetnya dengan pertumbuhan bisnis yang sehat dan komitmen untuk memberikan pelayanan perbankan yang terbaik bagi para nasabahnya.