Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani membawa kabar penting terkait investasi baterai usai melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok. Pertemuan tersebut melibatkan sejumlah perusahaan besar, termasuk Huayou Group dan EVE Energy, yang siap menanamkan modal di sektor baterai kendaraan listrik Indonesia.
Rosan menegaskan bahwa investasi tersebut merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperkuat hilirisasi industri. Kehadiran pabrik baterai di dalam negeri diharapkan mendorong ekosistem kendaraan listrik sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global energi hijau.
Indonesia Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Lewat Investasi Baterai
Selain sektor baterai, pembahasan juga mencakup kerja sama di bidang baja, tekstil, dan energi terbarukan. Rosan bertemu dengan Delong Steel untuk industri baja serta Tongkun Group yang merupakan produsen serat kimia dan polyester terbesar. Kerja sama ini dinilai mampu memperluas kapasitas industri nasional.
Tidak hanya industri manufaktur, Rosan juga berdiskusi dengan China Railway Construction Corporation (CRCC) terkait pengembangan kereta cepat. Proyek ini akan dipadukan dengan rencana pembangunan giant sea wall sebagai perlindungan pesisir Indonesia dari ancaman perubahan iklim.
Rangkaian kunjungan turut melibatkan dialog dengan China Everbright Environment Group dan CITIC Group untuk menjajaki peluang investasi hijau. Pertemuan resmi dengan National Development and Reform Commission (NDRC) juga memperkuat sinergi kebijakan antarnegara di tingkat nasional.
Investasi baterai dari Tiongkok menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk mempercepat hilirisasi dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Kolaborasi lintas sektor ini tidak hanya memperkuat kemandirian energi, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di panggung global.
Demikian informasi seputar investasi baterai di Indonesia hasil kerja sama dengan Tiongkok. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Helfordriver.Org.