PLTA Kayan Dibangun di Kaltara, Pemprov Ikut Investasi

Pembangunan PLTA Kayan diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan.

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan ikut andil dalam investasi di mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan.

Keterlibatan perusahaan setrum milik tersebut sudah dibicarakan dalam tataran Kementerian Badan Usaha Milik Negara.  Selain itu, pihak PLN juga telah menjalin komunikasi dengan investor utama dari proyek hidro power tersebut yakni PT Kayan Hidro Energi.

“PLN akan ikut dalam investasi. Itu sudah dibicarakan di tataran Kementerian BUMN,” kata Irianto pada akhir Agustus lalu, seperti dilansir dari Antaranews.com.

Pemprov Kaltara juga ikut Join di PLTA Kayan

Irianto mengatakan, listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan akan digunakan untuk mendukung kebutuhan listrik di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional yang akan dibangun di Tanah Kuning.

Selain itu, adanya pembangunan PLTA Kayan juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan melalui penyerapan tenaga kerja yang besar.  Dengan begitu, penghasilan masyarakat Kalimantan juga akan ikut meningkat.

Gambar PLTA Parlilitan (Alphapay.id)

Oleh karenanya, tidak menutup kemungkinan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara akan ikut berpartisipasi dalam investasi di sektor energi berbasis tenaga hidro tersebut.

Namun, untuk dapat berpartisipasi, pihak Pemprov harus terlebih dahulu menyiapkan Badan Usaha Milik Daerah alias BUMD.

“Kalu kita bicara bisnis, kita ikut investasi. Minimal kita diberi saham goodwill. Tetapi itu tetap bayar, artinya kalau perusahaan untung, kita ambil untuk dibayarkan investasi,” paparnya.

“Atau nanti sebagian kita ambil sebagai PAD, tetapi tergantung perjanjian skemanya,” tambah Irianto.

Adapun PT PLN akan mengambil skema bisnis to bisnis dalam investasi di PLTA Kayan.  Listrik yang diproduksi oleh PLTA Kayan akan didistribusikan kepada publik atau rumah tangga.

Sedangkan sebagiannya lagi akan dimanfaatkan untuk melistriki KIPI di Tanah Kuning atau perusahaan lain yang membutuhkan pasokan listrik besar.

“Kalau yang ke PLN nanti itu untuk rumah tangga saja. tidak cukup besar disesuaikan kebutuhan,” beber Irianto.

Irianto berharap, konstruksi PLTA Kayan dapat segera dilaksanakan secepatnya oleh investor. Ia berharap, ketersediaan dana, tenaga ahli serta dukungan masyarakat dapat segera dipenuhi oleh investor.