Proses Divestasi Saham Vale Indonesia Belum Selesai, Presiden Jokowi Berikan Penjelasan!

Presiden Jokowi (Joko Widodo) membuka suara mengenai proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk yang dilakukan oleh Holding BUMN Pertambangan MIND ID. Meskipun rencana divestasi tersebut seharusnya sudah selesai pada Juli lalu, Jokowi menjelaskan bahwa pembahasan mengenai hal tersebut masih berlanjut. “Mundur dikit (dari Juli),” ungkap Jokowi di Indonesia Arena, GBK, Senayan, Jakarta, Senin (7/8).

Meski proses negosiasi dengan Vale Indonesia masih berlangsung, Presiden Jokowi memastikan bahwa tidak ada hambatan dalam pembicaraan tersebut. Keputusan akhir mengenai divestasi saham akan dipastikan harus menguntungkan semua pihak terlibat. “Semua harus merasa diuntungkan. Semua harus merasa diajak,” jelas Jokowi.

Sebagai bagian dari rencana divestasi, pemerintah berencana untuk memiliki 51 persen saham Vale Indonesia. Hal ini menjadi persyaratan untuk memperpanjang kontrak karya pertambangan Vale Indonesia yang akan berakhir pada tahun 2025. Perusahaan tambang nikel tersebut diminta untuk mendivestasikan 11 persen sahamnya ke negara melalui holding BUMN pertambangan MIND ID. Saat ini, pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan saham sebesar 43,79 persen.

Di sisi lain, holding BUMN tambang MIND ID saat ini memiliki 20 persen saham dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) memiliki 15,03 persen saham Vale Indonesia. Sementara sisanya, kepemilikan saham publik pada Vale mencapai 21,18 persen. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengklaim bahwa Vale telah setuju untuk menyerahkan 14 persen sahamnya kepada MIND ID. Ini berarti secara keseluruhan, Vale melepas sahamnya ke Indonesia hingga mencapai 54 persen.

“Jadi sekarang tinggal business to business (B2B) mengenai investasi, kemudian operasional. Prinsipnya Vale mau melepas share-nya sehingga total share kalau sudah jadi itu 54 persen. Dulu kan sudah divestasi 40 persen, sekarang 14 persen lagi jadi 54 persen,” ungkap Arifin di kantornya di Jakarta Pusat, Jumat (4/8). Arifin menambahkan bahwa 14 persen saham berasal dari saham milik Sumitomo Metal Mining dan Vale Canada Limited. Meskipun demikian, Arifin belum dapat memastikan kapan proses divestasi saham Vale Indonesia akan selesai, karena masih perlu membahas beberapa detail kesepakatan. “Yang jelas Vale akan menawarkan (harga) kompetitif sebanyak 14 persen dari saham dia. Ada diskon, kita minta,” tutupnya.