Investasi hulu migas (minyak dan gas bumi) diyakini mampu memperbaiki kondisi makro ekonomi Indonesia. Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro menekankan bahwa sektor ini memiliki dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, investasi hulu migas tidak hanya meningkatkan cadangan minyak, tetapi juga memberikan multiplier effect yang positif bagi perekonomian.
Dalam sebuah diskusi kelompok terfokus bertajuk ‘Memikat Investor Hulu Migas Demi Ketahanan Nasional’ yang digelar pada Senin (23/9), Komaidi menyatakan bahwa investasi masif di sektor hulu migas dapat membawa dampak signifikan.
“Ketika cadangan minyak ditemukan dan produksi meningkat, maka neraca keuangan negara bisa lebih seimbang,” ungkapnya.
Selain itu, Komaidi menjelaskan bahwa tekanan terhadap nilai tukar rupiah dapat dikurangi melalui peningkatan investasi hulu migas. Ia menggarisbawahi bahwa ketika harga minyak dunia naik, permintaan dolar AS untuk impor ikut melonjak, sehingga menyebabkan depresiasi rupiah. Namun, dengan adanya investasi besar di sektor ini, ketergantungan terhadap impor minyak bisa berkurang, membantu stabilitas ekonomi.
“Kunci utama dari perbaikan masalah makro ekonomi adalah investasi hulu migas. Ketika sektor ini tumbuh, dampaknya akan dirasakan oleh seluruh sektor ekonomi,” tambah Komaidi.
Ia optimistis bahwa dengan penemuan cadangan minyak baru dan peningkatan produksi, Indonesia bisa menjadi lebih mandiri dalam hal energi dan lebih tahan terhadap gejolak ekonomi global.
Investasi hulu migas juga berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional. Melalui peningkatan produksi migas, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat perekonomian. Dengan dukungan regulasi yang tepat dan insentif bagi investor, sektor hulu migas dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Demikian informasi seputar investasi hulu migas. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Helfordriver.Org.