Kawasan Pelabuhan Celukan Bawang Bali menjadi salah satu pintu gerbang wisata di Pulau Dewata, 18 kapal pesiar dijadwalkan akan bersandar dan diprediksi akan menurunkan wisatawan dari berbagai Negara mencapai ribuan orang.
Sebelumnya melalui Kementerian Pariwisata Indonesia menjadikan Pelabuhan Celukan Bawang Bali sebagai salah satu pelabuhan percontohan Benoa Port khusus bagi kapal pesiar wisata (cruise) dengan kapasitas mecapai 2500 orang dalam satu waktu.
Berbagai fasilitas pendukung masih terus dilakukan perampungan, proyek pengembangan dan penambahan fasilitas pendukung dijadwalkan akan rampung akhir Maret 2018.
Meskipun belum rampung, di akhir tahun 2017 dan awal tahun 2018 setidaknya sudah ada 2 kapal pesiar Silver Whisper dan Seabourne Encore yang berpenumpang sekitar 2.000-3.000 orang yang bersandar di Pelabuhan Celukan Bawang Bali.
Menurut Menteri Parwisitasa Arief Yahya menyebutkan wisata kapal pesiar ini akan terus berkembang. Berdasarkan data dari Cruise Line International Association terdapat lebih dari dua juta orang yang berwisata pesiar di Benua Asia pada 2016.
Disebutkan juga terdapat sekitar 172 kapal pesiar yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Indonesia termasuk Pelabuhan Celukan Bawang Bali.
Dengan berlabuhnya Kapal Pesiar cruises yang membawa ratusan penumpang ini diharapkan destinasi wisata di Bali Utara, seperti Pantai Lovina, Danau Beratan, Kebun Raya Bedugul, Taman Nasional Bali Barat, Pulau Menjangan juga akan dapat dioptimalkan.
Bukan hanya semakin mengoptimalkan destinasi wisata yang ada namun hadirnya Pelabuhan Celukan Bawang Bali sebagai bersandarnya kapal pesiar juga akan membuka kemungkinan pengembangan destinasi-destinasi baru di kawasan Bali Utara.
Pengembangan kawasan Bali terpadu dan daerah penyangga seperti Pembangunan Pelabuhan Celukan Bawang Bali untuk pariwisata memang menjadi tahapan prioritas untuk terus menggenjot kawasan destinasi wisata di Bali agar lebih maju kedepanya.
Bali harus berkembang jika tidak ingin membiarkan berbagai potensi wisata yang ada terbengkalai dan semakin tertinggal dengan kawasan destinasi wisata daerah lain atau bahkan Negara lain.
Oleh karena itu pemerintah Bali terus melakukan kerjasama baik dengan pihak pemerintah pusat atrau pihak swasta untuk bersama mengembangkan potensi pariwisata Pulau Bali.