Bupati Buleleng Usuk Kawasan Celukan Bawang Ditetapkan Sebagai Zona Pariwisata

Bupati Buleleng Putu Agus Suradyana mendesak untuk merubah status daerah Celukan Bawang menjadi kawasan Pariwisata.

Melihat fakta yang ada selama ini Bupati Agus menilai bahwa kawasan Celukan Bawang sampai detik ini sesuai denga peraturan beroperasi dan memilik status sebagai kawasan industri berat. Padahal melihat potensi yang ada kawasan Celukan Bawang lebih cocok menjadi kawasan pariwisata dan industri pendukung pariwisata.

Perubahan status inilah yang coba diusulkan oleh Bupati Buleleng agar nantinya memang potensi ini bisa tergarap serius karena sudah memiliki payung hukum dan peraturan pemerintah yang jelas.

Diusulkannya daerah Celukan Bawang menjadi daerah industri pendukung pariwisata dan pariwisata karena Suradnyana selama ini melihat bahwa sudah setiap minggu terdapat kapal pesiar yang berlabuh di Pelabuhan Celukan Bawang.

Kawasan Celukan Bawang dan Bali secara umum nantinya menurut Putu Agus Suradyana bukanlah industri berat, tetapi industri yang mampu mendukung dan menggerakan pariwisata. Seperti misalnya pabrik Wine, tenun, industri kerajinan, dan industri lainnya yang mampu mendukung industri pariwisata.

Humas Pemkab Buleleng melansirkan, keinginan tersebut diungkapkan oleh Bupati Agus saat berbicara dalam rapat pembahasan materi Ranperda Tentang Perubahan Atas Perda Nomor 16 Tahun 2009 bersama dengan Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Bali, di Ruang Rapat Gabungan DPRD Provinsi Bali, Selasa (11/12/2018).

Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama, dan didampingi oleh Ketua Pansus I Ketut Kariyasa Adnyana itu, Bupati Agus memaparkan secara lantang tentang kondisi kawasan Celukan Bawang saat ini, dan peluang pengembangannya kedepan.

Jika status perubahan kawasan Celukan Bawang sudah terlaksana maka setidaknya Celukan Bawang dan sekitarnya akan berimbas di industri pariwisata. Potensi di kawasan Bali Utara sendiri memiliki potensi yang tidak kalah dengan Bali Selatan, pemusatan industri pariwisata yang masih berada di Bali Selatan beberapa tahun kedepan diyakini akan mulai menyebar dan merata sesuai dengan program pemerintah Bali saat ini untuk memeratakan ekonomi dengan industri pariwisata.