Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mengumumkan bahwa sebanyak delapan perusahaan telah secara resmi berkomitmen untuk membangun berbagai fasilitas di ibu kota baru Indonesia. Fasilitas-fasilitas ini meliputi sekolah, perkantoran, rumah sakit, dan hotel yang akan menjadi bagian penting dari perkembangan kawasan tersebut.
Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara, Agung Wicaksono saat ini terdapat delapan kelompok usaha dalam negeri yang telah sepakat dan berkomitmen untuk berinvestasi di ibu kota baru. Langkah selanjutnya adalah menyelesaikan nilai tanah serta alokasi tanah untuk proyek-proyek ini. Agung juga menekankan bahwa beberapa penyesuaian mungkin diperlukan agar proyek-proyek ini sesuai dengan ketentuan tata ruang yang berlaku.
Salah satu perusahaan yang terlibat dalam komitmen ini adalah Pakuwon Group, Ciputra Group, RS Hermina, Jakarta Intercultural School (JIS), PT Pembangunan Perumahan (Persero), serta sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group. Jumlah minat investasi yang telah dinyatakan melalui Letter of Interest (LOI) mencapai lebih dari 250, termasuk dari 19 negara yang berbeda.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono menjelaskan bahwa jumlah negara yang berinvestasi terus berkembang, dengan perkiraan saat ini mencapai 19 negara. Bambang menyoroti bahwa mayoritas investor berasal dari negara-negara seperti Singapura, Korea Selatan, Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan China. Ia juga menjelaskan bahwa Otorita IKN telah memberikan data terkait proyek IKN kepada para investor yang telah menyampaikan LOI, agar mereka dapat merencanakan bisnis mereka dengan lebih baik.
Bambang juga mengungkapkan bahwa minat investasi Ibu Kota Nusantara sangat beragam dan melibatkan berbagai sektor. Beberapa fokus utama termasuk sumber energi terbarukan, teknologi untuk kota pintar (smart city), serta pengembangan real estate. Dengan berbagai komitmen dari perusahaan lokal dan minat investasi dari berbagai negara, proses pembangunan ibu kota baru semakin mengarah pada visi yang lebih besar bagi Indonesia.