Pasar tradisional di Depok, Jawa Barat masih kesulitan memenuhi permintaan minyak goreng Minyakita yang merupakan produk dari pemerintah. Bahkan, stok Minyakita pada dua dari tiga pedagang sembako sudah habis. Dion selaku pedagang sembako mengeluhkan kelangkaan stok Minyakita dan mengatakan tidak mendapatkan minyak goreng tersebut sejak awal 2023. Putri yang juga menjual sembako di pasar Depok Jaya mengaku tak memiliki stok Minyakita dan bahkan harganya jika ada sangat tinggi.
Sementara itu, masih ada stok Minyakita yang tersedia di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat. Namun, penjual mematok harga tinggi yang lebih mahal dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp14 ribu per liter. Yessy selaku penjual sembako di Pasar Kemiri Muka mengatakan bahwa minyak goreng saat ini susah ditemukan dan harganya tidak bisa Rp14 ribu per liter. Yoga juga menjual minyak goreng Minyakita dengan harga lebih mahal dari HET.
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan berharap minyak goreng Minyakita segera kembali membanjiri pasaran dalam dua pekan ke depan. Hal ini karena suplai pasokan dalam negeri (DMO) akan ditambah sebanyak 50 persen dari 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan. Mendag berharap dengan ditambahnya suplai pasokan, stok Minyakita akan banyak terdapat di pasaran dalam dua minggu ke depan. Namun, sampai saat ini stok minyak goreng Minyakita masih sangat langka dan mahal di pasar tradisional. Ketersediaan stok Minyakita yang minim membuat pedagang sembako harus mematok harga yang lebih tinggi dari HET. Konsumen yang ingin membeli Minyakita harus siap membayar harga yang lebih tinggi dari biasanya.