Produksi Migas Indonesia: Pertamina Pacu Peningkatan Produksi dengan Anjungan OOA

PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah mencatatkan tonggak sejarah penting dalam proyek pengembangan migas nasional dengan berdirinya Anjungan OOA di Laut Utara Jawa Barat. Anjungan tersebut merupakan bagian dari Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX yang akan menjadi kontributor utama dalam mendukung ketahanan energi Indonesia, mulai kuartal pertama tahun 2026.

Anjungan OOA ini dirancang untuk meningkatkan produksi migas Indonesia, dengan target produksi sebesar 2.996 barel minyak per hari (BOPD) dan 21,26 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

Dalam rangka mendukung hal ini, proyek pengembangan melibatkan pengeboran empat sumur, yaitu OOA-1 hingga OOA-4, yang direncanakan akan segera dimulai. Proyek tersebut akan memperkuat kapasitas produksi migas nasional dan memberikan kontribusi besar bagi kebutuhan energi Indonesia.

Produksi Migas Indonesia: Komitmen Pertamina untuk Ketahanan Energi Nasional

Project Manager PHE ONWJ, Mohamad Abdurrafiq menjelaskan proyek ini telah berhasil mencapai beberapa milestone penting, termasuk desain fabrikasi dan instalasi lepas pantai.

Proses selanjutnya akan fokus pada pembangunan infrastruktur darat di Onshore Processing Facility (OPF) Balongan dan penyambungan pipa dengan dukungan kapal PLB Kalinda. Semua tahapan ini akan berkontribusi pada peningkatan produksi migas yang signifikan untuk Indonesia.

Muzwir Wiratama, General Manager PHE ONWJ, menambahkan bahwa tantangan terbesar dalam proyek ini adalah memastikan pekerjaan dieksekusi dengan aman. Namun, dengan perencanaan yang cermat dan kolaborasi tim yang solid, tantangan tersebut dapat diatasi dengan baik.

Keberhasilan proyek itu juga menjadi simbol kesiapan Indonesia untuk mengoptimalkan sumber daya migas domestik, terutama di sektor lepas pantai yang berperan penting dalam memasok energi nasional.

Anjungan OOA yang berada di lepas pantai utara Jawa Barat menjadi bukti komitmen Indonesia dalam mengembangkan sektor migas domestik. Dengan berfokus pada eksplorasi lepas pantai, proyek ini tidak hanya akan meningkatkan produksi migas, tetapi juga memperkuat ketahanan energi Indonesia untuk masa depan.

Sebagai simbol kesiapan, proyek ini mencerminkan keseriusan negara dalam mengelola dan memanfaatkan potensi migas yang ada di perairan Indonesia.

Dengan berdirinya Anjungan OOA, PT Pertamina EP menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan produksi migas Indonesia dan mendukung ketahanan energi nasional.

Proyek itu mencakup pengeboran sumur dan pengembangan infrastruktur lepas pantai, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pasokan energi untuk Indonesia, dengan target yang jelas menuju produksi yang lebih tinggi pada tahun 2026.

Demikian informasi seputar produksi migas Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Helfordriver.Org.