PLTA Kayan Siap memasok kebutuhan listrik di Kalimantan.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah solusi dari energi ramah lingkungan di masa depan. Terkait dengan wacara penggunaan energi terbarukan, PLTA Kayan menjawab itu semua.
PLTA Kayan, Energi Air Ramah Lingkungan
Air memang memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Tidak hanya digunakan sebagai konsumsi, namun pemanfaatan air sebagai energi alternatif juga sangat diperlukan.
Pemanfaatan air yang kemudian digunakan sebagai PLTA adalah jawaban dari kelestarian lingkungan dan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Tentu di zaman serba teknologi ini, listrik menjadi kebutuhan wajib dan berposisi setara dengan udara, tanah, dan air.
Setelah ibu kota dinyatakan pindah ke Kalimantan, kemudian menyusul beberapa wacana pembangunan infrastruktur. Kemunculan pembangunan PLTA Kayan di Kalimantan Utara, sekaligus menorehkan namanya sebagai calon PLTA terbesar di Indonesia.
Bagaimana tidak, PLTA Kayan direncanakan akan memiliki kapasitas mencapai 9.000 MW. Kapasitas tersebut juga akan menempatkan PLTA Kayan sebagai PLTA dengna kapasitas terbesar di Asia.
PLTA Kayan direncanakan dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning, Kalimantan Utara.
Kendati demikian, PLTA Kayan ditargetkan akan mengaliri pasokan listrik sekitar 30 persen yang dibutuhkan di Kalimantan. Pembangunan PLTA Kayan sendiri akan berlangsung selama lima tahapan.
Pembangunan PLTA Kayan Tahap Pertama akan digagas pada akhir tahun 2019 ini, dan direncanakan akan memiliki kapasitas 900 MW. Pembangunan PLTA Kayan 1 direncakan akan selesai pada tahun 2024.
Kemudian jika pembangunan PLTA Kayan 1 selesai, berselang satu tahun kemudian akan dibangun PLTA Kayan 2. Khusus untuk PLTA Kayan 2 akan memiliki kapasitas sekitar 1.200 MW.
Setelah PLTA Kayan 1 dan PLTA Kayan 1 dibangun, kemudian menyusul pembangunan PLTA Kayan 3,4, hingga 5. Pembangunan PLTA Kayan 2 sendiri akan dimulai setelah PLTA Kayan 1 beroperasi.
Besaran dana yang dikeluarkan untuk mega proyek PLTA Kayan tidaklah sedikit, dibutuhkan investasi sebesar 2.3—2.7 juta dolar AS. Namun besaran dana investasi tersebut sangat tergantung dengan kebutuhan infrastruktur pendukung pembangun PLTA.
Bagaimana diketahui, di Kalimantan Utara saat ini masih minum sarana dan infrastruktur yang memadahi. Pembangunan infrastruktur penunjang tentu akan berdampak pada membengkaknya biaya investasi.
Di tengah para aktivis lingkungan yang mencibir energi di Indonesia yang menurutnya tidak ramah lingkungan, kemunculan PLTA Kayan bagai pemecah ombak dari kritikan tersebut.