PLTA Kayan membuka peluang kemajuan ekonomi daerah.
Pembangunan PLTA Kayan yang diproyeksi memiliki kapasitas listrik sebesar 9.000 Megawatt (MW), juga dapat menjadi ikon provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Memanfaatkan potensi energi Sungai Kayan dan memiliki kapasitas yang besar, PLTA Kayan sendiri sudah dinobatkan menjadi PLTA terbesar di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara.
Namun di balik semua itu, PLTA kayan ternyata juga menyimpan potensi lain, yaitu dapat meningkatkan perekonomian daerah, khususnya wilayah Kaltara sendiri.
PLTA Kayan dapat Meningkatkan Ekonomi Kaltara
Potensi ekonomi daerah yang kemudian dapat muncul akibat PLTA Kayan diantaranya banyaknya investasi di daerah Kalimantan Utara. Terkait dengan hal tersebut, selain pembangunan PLTA Kayan di wilayah Kaltara juga akan dibangun Kawasan Industri Terpadu.
Pembangunan kawasan indsutri tentu akan mendatangkan peluang kerja yang besar. Selain itu juga terdapat potensi lainnya, yaitu terkait dengan pajak pemasukan ke dalam pemerintah daerah Kaltara.
Nilai ekonomi terbesar yang didapatkan di Kaltara adalah akan adanya Pajak air permukaan (PAP). PAP di Kaltara sendiri diprediksi akan menjadi penunjang perolehan pajak terbesar, namun hal tersebut masih menunggu ketika nanti PLTA Kayan sudah beroperasi.
PAP adalah pajak yang diperoleh dari pengambilan dan pemanfaatan air permukaan. PAP diklasifikasikan ke dalam air permukaan, hal tersebut berarti mencakup semua air yang terdapat pada permukaan tanah, akan tetapi tidak termasuk air laut (baik yang berada di laut maupun di darat).
Perlu untuk diketahui jika kasifikasi yang termasuk ke dalam PAP juga lubang bekas tambang, danau buatan dan air laut (yang kemudian ditarik ke darat untuk dimanfaatkan menjadi air permukaan).
Di masa mendatang adanya PLTA Kayan tidak hanya sumber energi terbarukan dan penghasil listrik Kalimanatan, namun keberadaan PLTA Kayan juga sebagai investasi daerah melalui pemasukan pajak PAP yang dihasilkannya.
Di luar berbagai hal tersebut, dengan adanya PLTA Kayan juga dapat memajukan potensi wisata di daerah Kaltara. PLTA yang membutuhkan bendungan dalam kerjanya, bukan tidak mungkin jika bendungan tersebut akan menarik banyak wisatawan.
PLTA Kayan akan memiliki lima bendungan dengan lima unit pembangkit listrik. Tahap pertama akan dibangun dengan kapasitas 900 MW, kedua 1.200 MW, ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan kelima 3.300 MW.
PLTA Kayan dalam pembangunannya akan dinahkodai oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) dan bekerja sama dengan PowerChina. Pembangunan PLTA Kayan Tahap I akan dimulai pada akhir tahun 2019 ini.