Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengusulkan perbaikan status kawasan di Celukan Bawang, Buleleng, Bali. Seperti soal ketinggian bangunan, selain itu pentingnya menilik aturan lain dalam revisi RTRW Provinsi Bali. Bupati Agus mengharapkan jika kawasan tersebut bisa mendongkrak potensi pariwisata di wilayah Buleleng Barat.
Kawasan Celukan Bawang selama ini ada empat desa yang masuk dalam kawasannya. Seperti Desa Celukan Bawang, Desa Tinga-Tinga, Desa Tukadsumaga, dan Desa Pengulon. Kawasan desa tersebut masuk dalam kawasan Industri. Status kawasana industri itu pun tercantum secara tegas dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bali 2009-2029.
Bupati Agus menilai keempat desa tersebut lebih potensial jika dijadikan kawasan pariwisata dan industry dibidang pariwisata. Usulan perubahan kawasan itu pun sudah sempat disampaikan pada Pansus Perubahan Perda RTRW DPRD Bali, beberapa waktu lalu.
“Kalau kita berbicara tentang pengembangan Celukan Bawang, kita terbentur dengan pemegang otoritas, katakanlah Pelindo, yang dapat mengatur dirinya sendiri untuk mengembangkan daerahnya guna memperoleh keuntungan yang besar,” ujar Agus.
Menurutnya, Pelabuhan Celukan Bawang tak bisa lagi dikembangkan sebagai pelabuhan barang yang dominan. Penyebabnya adalah pengembangan Pelabuhan Benoa yang begitu masif.
Selain itu kawasan industri di sekitar Pelabuhan Benoa lebih mendukung. Tak heran jika kemudian kapal barang lebih memilih berlabuh di Benoa.
“Celukan Bawang sampai saat ini tidak berkembang menjadi kawasan industri. Bahkan sudah berpuluh-puluh tahun. Bukan hanya pada Perda 16 tahun 2009 saja, Perda sebelumnya juga mengatur Celukan Bawang sebagai kawasan industri,” tegasnya.
Agus menilai masa depan kawasan Celukan Bawang bukan terletak pada industri berat. Melainkan industri yang menunjang pariwisata. Sebut saja industri kerajinan, tenun, termasuk pabrik wine.
“Sehingga Saya mengusulkan Celukan Bawang sebagai kawasan industri pendukung pariwisata dan kawasan pariwisata. Karena kenyataanya hampir setiap minggu Kapal Pesiar berlabuh di sana. Dan sejauh ini Kapal Pesiar yang berlabuh di sana cukup aman,” tegasnya.
Sama Seperti Pengusaha Lokal Limanjaya
Diketahui pengusaha lokal Limanjaya menginginkan investasi perhotelan dikawasan tersebut. Hal tersebut dikatenakan daerah Celukan Bawang saat ini sering bersandar kapal-kapal Cruise yang banyak sekali membawa wisatawan mancanegara.
Beliau juga menginginkan fasilitas yang harus diperhatikan di kawasan Celukan Bawang yaitu dengan adanya kawasan perhotelan, restoran, dan kesehatan yang memiliki standar internasional. Hal ini dapat menjadi peluang investasi bagi investor yang ingin menanamkan modal di Celukan Bawang.
Penginapan yang nyaman dengan pelayanan standar internasional tentu hal penting guna menyambut wisatawan mancanegara. Kerjasama antara Limanjaya dan investor asing sangat baik untuk kemajuan investasi di Celukan Bawang. Dari data Dinas Pariwisata Bali, kawasan wisata Celukan Bawang memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan destinasi Wisata di Bali.