Berinvestasilah pada sesuatu yang benar-benar Anda pahami. Selain Anda bersedia belajar secara khusus dulu, memahaminya seluk beluk secara rinci, dari kesempatan hingga risikonya.
Berikut ini investasi untuk pemula yang tak membutuhkan modal besar dan ramah di kantong:
#1 Deposito
Deposito merupakan instrumen keuangan yang sesuai bagi seluruh usia yang berkeinginan berinvestasi di produk keuangan dengan risiko rendah. Berbeda dengan tabungan yang lazimnya dapat Anda ambil kapan saja, deposito akan mengenakan sejumlah potongan atau pinalti pada tabungan Anda jika Anda memaksa untuk mengambilnya sebelum jatuh waktunya.
Kelebihan utama dari deposito ialah tingkat suku bunga bank yang lebih besar ketimbang produk tabungan umum. Ketika suku bunga yang ditawarkan berkisar pada angka 5% sampai 8%, tetapi suku bunga belum dipotong pajak sebesar 20%.
#2 Investasi Reksa Dana
Instrumen investasi ini amat sesuai untuk pemodal pemula yang modalnya kecil dan masih belum dapat menghitung risiko investasinya sendiri. Anda telah dapat membuka akun reksa dana dengan modal Rp100.000.
Dalam skema investasi reksa dana akan ada Manajer Investasi (MI) yang mengendalikan ke mana uang Anda akan diinvestasikan. Manajer Investasilah yang bertugas untuk membaca sentimen pasar, menghitung risiko investasi dan mengontrol taktik investasi yang berpotensi menciptakan profit sebesar mungkin.
Dengan investasi di reksa dana, sesungguhnya risiko investasi Anda disebar ke beragam produk/instrumen, sehingga akan menurunkan risiko jauh lebih rendah. Besaran imbal hasil bahkan meniru produk reksa dana yang dipilih.
#3 Investasi Logam Mulia/Emas
Salah satu alternatif terbaik dalam investasi modal kecil ialah menempatkan dana kita dengan membeli/berinvestasi di logam mulia/emas. Emas merupakan instrumen investasi yang nilainya relatif stabil dari waktu ke waktu, membeli emas bahkan dapat dikerjakan dengan gampang.
Ada sebagian macam atau format investasi logam mulia/emas ini, seperti emas perhiasan, emas batangan, koin dinar dan lain sebagainya.
Untuk mengawali investasi emas, Anda bias mengawalinya dengan satuan yang terkecil. Lalu, seiring berjalannya waktu, pakailah beragam taktik untuk menerima profit.
Contohnya profit klasik yaitu memasarkannya ketika harga pasar sedang tinggi. Profit kemudian bisa dipakai untuk menambah investasi Anda.
Anda juga bisa menggadaikan emas, memakai uang gadainya untuk membeli emas lagi. Atau Anda juga dapat “menaruh” emas yang poin tukarnya relatif stabil demi kepentingan masa depan.
Profit dari investasi ini ialah margin kerugiannya yang kecil. Tapi ini juga dapat jadi kekurangan, harga emas umumnya cuma naik sebesar 2-4% per tahunnya. Angka ini terbilang kecil kalau diperbandingkan dengan profit yang ditawarkan investasi-investasi yang lain.
#4 Investasi Forex (Foreign Exchange) atau Valas (Valuta Asing)
Forex yaitu perdagangan untuk bermacam-macam mata uang/komoditi. Lewat metode ini, Anda akan bermain di pasar modal dengan menukarkan uang Anda dengan mata uang asing yang masih punya margin profit paling tinggi. Sebagai model, Anda menukarkan Rp1.000.000 Anda dengan US$100. Pada poin tukar dolar ke Pound Sterling saat naik, Anda dapat menukarkan sejumlah dolar Anda dengan Pound Sterling dan menerima profit dari sana. Profit dalam investasi ini amat diatur oleh besarnya uang yang berani Anda keluarkan serta kesanggupan Anda membaca situasi pasar.
#5 Investasi Peer to Peer Lending
Investasi ini adalah investasi tipe baru di Indonesia. Berinvestasi peer to peer lending maka artinya Anda akan meminjamkan modal atau uang ke pelaku bisnis atau masyarakat secara umum. Sama seperti obligasi, meminjamkan uang ke pelaku bisnis atau masyarakat untuk beragam kebutuhan tak berarti Anda memiliki kepemilikan atasnya.
Salah satu unsur yang membikin investasi di P2P lending menarik ialah timbal balik yang kompetitif dengan besaran pergerakan harga dari waktu ke waktu lebih rendah. Normalnya, tingkat timbal balik dan risiko P2P lending berada di antara saham dan obligasi negara.