Kebutuhan Listrik di Indonesia Menggugah Kolaborasi Strategis Pemerintah dan Swasta

Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2024-2060 telah menyoroti urgensi pengembangan sektor kelistrikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8%. Dalam rencana tersebut, kebutuhan listrik di Indonesia diproyeksikan melonjak dari 482 TWh pada 2024 menjadi 1.813 TWh pada 2060, dengan sektor industri menjadi penyumbang terbesar.

Wakil Ketua Umum KADIN Bidang ESDM, Aryo Djojohadikusumo menegaskan pentingnya langkah strategis dalam memastikan kebutuhan listrik di Indonesia yang andal dan berkelanjutan.

Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan adalah fondasi pertumbuhan ekonomi. Kolaborasi antara pemerintah dan swasta menjadi kunci,” ujarnya.

Kebutuhan listrik yang terus meningkat membutuhkan investasi tahunan sekitar USD 30 miliar. Oleh karena itu, pemerintah mendorong kemitraan dengan sektor swasta untuk mendukung pengembangan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), supergrid antarpulau, dan infrastruktur di wilayah terpencil.

Ketua Komite Tetap Rencana Strategis dan Kelembagaan Bidang ESDM KADIN, M. Maulana, menambahkan bahwa transisi menuju energi bersih menjadi prioritas.

“Pada 2060, 73,6% bauran energi nasional diharapkan berasal dari EBT,” jelasnya.

Penggunaan teknologi rendah karbon, seperti Carbon Capture and Storage (CCS), serta pengembangan pembangkit fleksibel, menjadi bagian dari solusi untuk memastikan kelancaran transisi ini.

Selain itu, RUKN menggarisbawahi pengembangan supergrid untuk meningkatkan efisiensi distribusi listrik. Proyek interkoneksi seperti Sumatera-Jawa, Jawa-Bali, dan Bali-Nusa Tenggara akan memperkuat konektivitas energi dan mendukung pemerataan pasokan listrik hingga ke daerah 3T.

Namun, implementasi RUKN menghadapi tantangan, termasuk kebutuhan regulasi yang mendorong partisipasi sektor swasta dan pendanaan proyek besar-besaran.

“Penyederhanaan perizinan dan jaminan kepastian hukum menjadi langkah penting untuk menarik investasi,” kata Maulana.

Dengan langkah strategis dan kolaborasi yang tepat, kebutuhan listrik di Indonesia dapat terpenuhi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan transisi energi berkelanjutan.

Demikian informasi seputar kebutuhan listrik di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Helfordriver.Org.