PELNI Kembangkan Hotel Terapung Konsep Baru Gaet Wisatawan Bahari

Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) berkat konsep hotel terapung untuk menggaet industri wisata bahari di Indonesia.

PELNI melihat industri pariwisata menjadi salah satu industri potensial di Indonesia saat ini dan dalam beberapa tahun kedepan. PELNI akan mengubah gaya pelayanan konvensional angkutan laut menjadi industri pariwisata berbasis Lifestyle Bussines.

Dalam mengembangkan bisnis pariwisata bahari, PELNI menggelar paket wisata di beberapa destinasi dengan memanfaatkan jadwal reguler kapal, yaitu dengan berlayar menuju spot wisata bahari, kemudian kapal akan melakukan lego jangkar atau bahkan bisa bersandar jika spot wisata bahari tersebut punya pelabuhan yang bisa disinggahi.

Konsep Hotel Terapung PELNI akan masuk sebagai salah satu paket wisata bahari yang ditawarkan kepada wisatawan. Hotel Terapung masuk dalam paket wisata bahari tahun 2018 yang dikemas untuk mendukung pariwisata di beberapa destinasi wisata dengan kekuatan bahari, yaitu Banda Neira, Karimunjawa, Raja Ampat, Pulau Komodo, Wakatobi, dan Kepulauan Seribu.

Sebelumnya PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) sudah mengadakan perjalanan wisata bahari contohnya jalur menuju Karimunjawa. Sejak 2017 rute ini PELNI telah memngangkut lebih dari 12.000 wisatawan ke Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah.

Menteri Arief Yahya menyambut baik wacana konsep dari PT PELNI untuk ikut mengembangkan potensi wisata bahari di Indonesia.

“Saya berjanji akan mendukung promosi paket-paket wisata yang ditawarkan oleh PELNI yang tentunya akan ikut membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di destinasi wisata,” ungkap Arief Yahya seperti dilansir liputan6.

PELNI yang merupakan penyedia jasa moda transportasi laut untuk penumpang dan barang dengan jaringan nasional terbesar, menyinggahi lebih dari 90 pelabuhan di Indonesia dan memiliki rute terjadwal (Regular Liner Service) yang melayani ujung barat (Meulaboh) ke Ujung Timur (Merauke) serta Ujung Utara (Mianggas) ke Ujung Selatan (Rote) dengan 47 Cabang dengan 5.820 ruas.