Festival Kota Tua Ampenan, Kembalinya Kejayaan Masa Lalu di Lombok

Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat menggelar Festival Kota Tua Ampenan. Seperti yang kita ketahui, Ampenan memiliki nilai sejarah kejayaan di masa lalu. Di zaman Belanda, Ampenan merupakan kota industri yang terpusat di dermaga pelabuhan Ampenan. Semua aktifitas dilakukan di tempat ini mulai dari bongkar muat barang dagangan dari dan untuk berbagai tujuan baik dalam dan luar negeri hingga tempat orang berangkat haji.

Festival Kota Tua Ampenan mengadakan banyak kegiatan seperti Festival Pameran Foto, Festival Makanan, Festival Kopi, Parade Lintas Etnik, dan Senandung Pantai Ampenan yang  menampilkan lagu-lagu lawas. Semua kegiatan tentunya dibuat dengan konsep jaman dulu agar lebih menarik dan mengingatkan pengunjung pada masa kejayaan Ampenan.

Kota Ampenan merupakan wilayah yang terdiri dari berbagai etnis. Di wilayah tersebut terdapat kampung Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa, Bali, dan Arab. Namun demikian, masyarakat di wilayah ini sangat menjaga toleransi. Hal ini yang kemudian membuat Ampenan menjadi sebuah pelabuhan yang kaya akan sejarah.

Kegiatan di Festival Kota Tua Ampenan dibuat semeriah mungkin yang dimulai dengan pawai kendaraan tua yang terdiri dari sepeda motor antik, mobil antik, dan komunitas sepeda ontel juga ikut memeriahkan festival ini. Para pengunjung festival dibuat benar-benar mengenang masa lalu karena adanya lomba lagu lawas serta peragaan busana jaman dulu.

Menurut ketua DPRD Kota Mataram Didi Sumardi, Festival Kota Tua Ampenan merupakan kesempatan yang baik untuk mengenalkan potensi yang ada di Kota Tua Ampenan kepada wisatawan. Selain itu, kesuksesan festival yang sudah dilaksanakan beberapa tahun terakhir ini juga menjadi peluang besar bagi para investor untuk melihat peluang investasi yang ada.

Peluang investasi tersebut bisa di sektor perhotelan, restoran, atau fasilitas lain yang ada di sekitar kota Ampenan. Selain para wisatawan, pengunjung di Festival Kota Tua Ampenan juga berasal dari perwakilan Kementerian Pariwisata, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh. Faozal, dan hadir pula Limanjaya selaku Pengusaha.