Target Investasi Bali Tahun 2018 Capai Titik Tertinggi

Target Investasi di Bali tahun 2018 menyentuh angka Rp 18, 37 Trilliun, angka ini lebih besar dari target investasi pada tahun sebelumnya 2017 dan 2016 yang hanya berkisar Rp 14,3 Trillun dan Rp 11,79 Trillun.

Pemerintah Bali melalui Kepala Dinas Penanaman Modal dann Perizinan Terpadu Satu Pintu Ida Bagus Made Parwata menyebut target ini akan tercapai dan angka yang dituju juga bisa disebut realistis bukan main-main.

Target investasi menurut Ida memang setiap tahun harus selalu mengalami peningkatan. Bali yang menjadi salah satu daerah yang berani mematok target tinggi untuk nilai investasi. Hal ini senada dengan peraturan presiden No 91 tahun 2017 yang mempermudah masuknya investasi di berbagai daerah.

Bali yang menjadi salah satu Pulau di Indonesia tujuan destinasi wisata dunia masih terus mengandalkan investasi pariswisata sebagai penopang kegiatan ekonomi di Bali.

Menurut Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) berada pada pada sektor tersier yakni pariwisata.

Adapun, investasi sektor tersier pada PMDN di setiap tahunnya dari 2013 hingga 2016 secara berturut-turut jumlahnya Rp7 triliun, Rp3 triliun, Rp6 triliun, dan Rp12 triliun.

Sementara sektor sekunder yakni industri kreatif dari 2013 sampai 2016 nilainya masing-masing sebesar Rp159 miliar, Rp430 miliar, Rp143 miliar, dan Rp407 miliar. Untuk sektor primer yakni pertanian dari 2013 hingga 2016 masing-masing sebesar Rp4 miliar, Rp20 miliar, Rp30 miliar, dan Rp11 miliar.

Sama halnya PMDN, investasi PMA paling tinggi juga diduduki sektor tersier. Adapun dari 2013 hingga 2016, jumlah investasi ke sektor tersier secara berturut-turut sebesar US$374 juta, US$420 juta, US $563 juta, dan US$ 287 juta.

Sementara, sektor sekunder dari 2013 sampai 2016 secara berturut-turut sebesar US$ 15 juta, US$ 6 juta, US$ 13 juta, dan US$ 7 juta. Sektor primer secara berturut-turut dari 2013, 2014, dan 2016 sebesar US$ 315 ribu, US$ 108 ribu, US$ 2 juta.

Sampai sekarang ini kebanyakan investasi pariwisata yang coba dilakukan oleh investor masih mencakup hotel, restaurant dan berpusat di sektor pariwisata seutuhnya.