Pemerintah Indonesia tengah berupaya keras untuk mengatasi lonjakan harga beras yang sedang terjadi. Salah satu langkah yang diambil adalah penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama tiga bulan berturut-turut, yaitu dari bulan September hingga November. Menurut Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, Presiden Jokowi (Joko Widodo) telah memberikan arahan untuk terus melanjutkan penyaluran bansos ini guna membantu masyarakat berpendapatan rendah dan memitigasi kenaikan harga beras.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, upaya intervensi ini harus terus dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat berpendapatan rendah, dan menekan laju kenaikan harga beras. Tentunya hal ini akan berdampak pada pengendalian inflasi,” ungkap Arief.
Ia menambahkan bahwa saat ini, penyaluran bantuan pangan tahap kedua telah mencapai 120.275 ton atau sekitar 59,89% dari alokasi untuk bulan September di 38 provinsi. Penyaluran bansos ini telah berlangsung dari tanggal 11 September 2023 hingga 23 September 2023.
“Kami berharap bantuan ini dapat berfungsi sebagai penopang penting untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama bagi 21,3 juta Kelompok Penerima Manfaat (KPM),” tambahnya.
Selain bansos, NFA juga aktif dalam menjalankan langkah-langkah untuk menstabilkan harga beras serta mengantisipasi terus berlanjutnya kenaikan harga di tingkat konsumen. Hal ini termasuk percepatan penyaluran beras Satuan Harga Pembelian Pemerintah (SPHP) sebanyak 784.000 ton melalui SIGAP SPHP dan penyaluran cadangan beras pemerintah di Pasar Induk Beras Cipinang dengan target total 4.500 ton. Di samping itu, gerakan pangan murah juga terus diperluas di berbagai wilayah.
“Penyaluran bantuan pangan ini akan berlangsung selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, dan November 2023, dan setiap KPM akan menerima 10 kg beras dalam tiga kali penyaluran. Total bantuan pangan beras yang disalurkan mencapai 640 ribu ton,” jelas Arief. Dengan upaya ini, Arief berharap bahwa penyaluran bantuan pangan beras ini dapat sesuai dengan target yang ditetapkan, memberikan tekanan positif pada harga beras di pasar, serta mengendalikan tingkat inflasi secara nasional. Keberhasilan dalam mengendalikan harga beras adalah langkah penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.