Ada hal menairk terkait dengan presiden America. Ini akan menjadi salah satu bahasan berita yang bagus di beberapa media. Presiden amerika serikat Donald Trump mengkritik The Fed (Federal Reserve). Ini terkait dengna the Fed yang menaikan suku bunganya. The fed dianggap terlalu cepat dalam mengambil keputusan.
Angka inflasi berada di posisi rendah dan data perekonomian yang menunjukan yang kuat. Presiden amerika tersebut menuturkan bahwa dia lebih suka melihat suku bunga yang rendah. The fed dianggap melakukan yang dirasa itu perlu, namun Trum sendiri tidak menyukainya.
Ada yang jelas tentang cerita ini. Bahwa the Fed disinyalir lebih cepat dalam mengambil keputusan initingkat inflasi terkontrol dan kita merasakan banyak poin yang terjadi.
The Fed terlalu cepat dalam mengambil keputusan, padahal angka inflasi berada di posisi rendah dan data perekonomian menjukan kondisi yang sangat kuat. Langkah dari the Fed dinilai terlalu cepat meskipun kondisi amerika juga sedang berada di posisi yang tepat. Tentunya ini menjadi satu masalah yang menggemparkan.
Kebijakan moneter yang ketat dari the fed terakhir kali menaikan suku bunga pada bulan September lalu. Amerika akan menikmati kebijakan setidaknya hingga tiga tahun kedepan.
Kongres Amerika memerintahkan The Fed untuk mencapai tingkat inflasi yang rendah dan penurunan angka pengangguran. Saat ini inflasi tahunan Amerika Serikat berada di atas 2% dan angka pengangguran berada di level terendah dalam 40 tahun.
“Yang terpenting adalah, saat ini kita berhasil memecahkan rekor,” tambah Trump.
“Saya tidak ingin keberhasilan itu melambat, terlebih ketika kita tidak punya masalah inflasi.”
Ini bukan kali pertama Trump menunjukkan ketidaksetujuannya. September lalu ia langsung menyampaikan kekecewaan usai The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga. Trump mengaku ia belum mendiskusikan pandangannya kepada Ketua The Fed Jerome Powell.
“Saya lebih suka tidak terlibat,”ungkapnya.