Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca dagang migas pada Januari 2025 masih mengalami defisit sebesar US$1,43 miliar. Meski demikian, angka ini menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai US$1,76 miliar.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa defisit neraca dagang migas dipengaruhi oleh kenaikan impor minyak mentah dan hasil minyak.
“Neraca perdagangan komoditas migas mencatat defisit sebesar US$1,43 miliar, di mana penyumbang defisitnya adalah minyak mentah dan hasil minyak,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (17/2).
Meski sektor neraca dagang migas masih mengalami defisit, neraca perdagangan Indonesia secara keseluruhan tetap mencatat surplus sebesar US$3,45 miliar. Hal itu menjadi rekor terbaru karena Indonesia telah mempertahankan surplus selama 57 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
BPS melaporkan bahwa nilai ekspor migas pada Januari 2025 mencapai US$1,06 miliar, turun sebesar 31,35% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, nilai impor migas tercatat US$2,48 miliar, turun 24,69% secara bulanan.
Perlambatan ekspor migas ini disebabkan oleh penurunan harga minyak global serta produksi dalam negeri yang masih terbatas. Di sisi lain, tingginya impor migas menandakan bahwa kebutuhan energi dalam negeri masih sangat bergantung pada pasokan dari luar negeri.
Di luar sektor migas, neraca perdagangan Indonesia tetap menunjukkan tren positif. Pada Januari 2025, nilai ekspor nonmigas mencapai US$21,45 miliar, sementara nilai impornya sebesar US$18 miliar. Dengan demikian, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$3,45 miliar, meningkat US$1,21 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut Amalia, pencapaian ini menunjukkan bahwa daya saing ekspor nasional masih kuat, meskipun sektor migas terus menjadi tantangan bagi perekonomian.
“Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 57 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” pungkasnya.
Dengan tren ini, pemerintah diharapkan dapat mencari solusi untuk mengurangi defisit neraca dagang migas, salah satunya dengan meningkatkan produksi minyak dalam negeri dan diversifikasi energi agar ketergantungan pada impor semakin berkurang.
Demikian informasi seputar perkembangan neraca dagang migas di 2025. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Helfordriver.Org.